
Idealnya, seorang aktifis adalah orang mampu mengelola organisasi, pintar berbicara di depan forum, istilahnya EQ atau kemampuan sosialnya sudah oke. Tapi mereka terkadang lupa bagaimana untuk memanajemen diri.
biasanya kalo mahasiswa bertitel ganda sebagai aktifis, condongnya mereka merasa lebih hebat, lebih keren dan lebih wah (tidak semua begitu lo..). Itu juga dulu saya rasakan (meski ga seterusnya si..). Tapi perasaan seperti itu ada konsekuensinya, misalnya dengan beban pembagian waktu antara organisasi dengan jam kuliah. Tidak ada kata lain, harusnya mau tidak mau mereka harus belajar manajemen waktu. Bila tidak, semua bisa kacau, implikasinya dengan 'status' kita di organisasi, dan atau jebloknya nilai Mata Kuliah. Hemm...pilih mana??
Okey, sebelum saya nerusin tulisan di atas, saya rehatkan dulu dengan pengalaman saya pas jaman masih kuliah. Dulu, saya gak sengaja kecemplung ikut organisasi pada awal semester 1. Awalnya hanya ingin mengisi waktu kosong antar jam kuliah saja. Tetapi dengan nyamannya lingkungan organisasi, membuat saya semakin menikmati dunia penuh semangat itu.
Walhasil, sebagai puncaknya di semester 5 saya dipercaya menjadi Sekretaris Umum untuk Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika di jurusanku. Dalam hati kecil ingin menolak, tapi itu satu-satunya jalan daripada justru dipilih sebagai Ketua Umum.
Okey, dengan dinobatkannya saya sebagai SekUm (sekretaris Umum), kontak jadwal terbang saya di kelas untuk ikut perkuliahan jadi terganggu. Apalagi tau sendiri tugas Sekretaris justru berat, karena harus secara rutin mengontrol jalannya organisasi, daripada Ketua yang kadang agak enak2 gitu. hehehe..
Nah...awal masa menjabat rasanya tidak begitu masalah. Masih ada saja cara untuk mengikuti kuliah, tanpa harus meninggalkan tugas sebagai Sekum. Prinsip saya, asal tau materi is okay, kalo masalah kehadiran masih bisa dinego dengan pemberian tugas.
Terbukti, di semester 5, IP saya 3.8. See?? no impact karena sibuk ngurus organisasi.
Tapi, semua itu menjadi sebuah 'beban' buat saya, ketika semester 6 saya juga dipercaya sebagai bendahara salah satu kegiatan di Organisasi Penerima Beasiswa Djarum. saya harus bolak balik kantor Djarum untuk koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan. In addition, saya juga harus tetap bertugas sebagai Asisten Dosen. Lengkap sudah, antara kuliah, jadi asisten and berorganisasi di dua tempat berbeda (luar and dalam kampus). Bisa bayangkan rasanya?? :) . I'll give u time.
Okey lanjut. Sebagai tambahan informasi, waktu itu saya ambil 18 sks. Di situ aku masih terus cari akal agar tidak ketinggalan berita soal perkuliahan. caranya? Banyak nanya temen and pinter2 nglobi dosen untuk minta materi yang lebih.
Waktu itu jujur saya jarang ikut kuliah, itu sudah dapet ijin dari dosen. Bahkan pernah hanya 9 pertemuan dari 16 pertemuan yang seharusnya. Sebagai pengganti absen, saya minta tambahan tugas.
Loo? gimana caranya ngerjain tugas kalo ndak tau materinya? gampang!! call aja teman2 yang rajin berangkat. hehehe...beres!! gak tanggung, saya kadang sampe jam 2 baru bisa pindah alam untuk tidur hanya untuk nyelesein tugas, padahal jam 8 harus ON di dalem kelas untuk bertugas sebagai asisten.
Hasilnya?? sangat mengherankan. Serius. Udah jarang masuk, terlalu sering keluar ngurus organisasi, justru IP Semester yang keluar adalah 4 : means smua mata kuliah dapet A!! Okey, bukan maksud untuk bersombong ria lo...
Jangan katakan saya keren, karena saat2 seperti itu benar butuh perjuangan. Saya berandai, jika saja mahasiswa yang aktif berorganisasi di sini (Unnes) pun punya pengalaman seperti saya. pasti menarik..
Saya beri tau kenapa saya bisa melakukan hal gila seperti itu. Okey...Semua berawal dari doktrin kakak senior yang mengatakan bahwa 'organisasi itu pertama, tapi kuliah yang paling utama'. Maksudnya, boleh kita menomorsatukan organisasi. tapi selamanya kita tidak boleh lupa kalau tujuan kita dateng ke Universitas adalah untuk mendapat ilmu. Betapa pun sibuknya kuliah, jangan pernah lengah untuk ingat tentang alasan kenapa kita datang ke sini. Bila merasa sanggup untuk terjun ke organisasi, harusnya siap dengan segala konsekuensi termasuk waktu yang terbagi. Bila sudah begitu, satu-satunya jalan hanya belajar manajemen waktu.
Tambahan lagi ni sebagai nilai penting, bila mahasiswa bisa berorganisasi tanpa melupakan kuliah, akan sangat mengangkat citra organisasi itu sendiri. Bagus kan kalo organisasi dikenal orang dimana para anggotanya punya IP tinggi?? Tetapi akan sangat lucu, kalo kita sangat sibuk ngurus organisasi sampe pontang panting tapi nileinya jeblok?? Not balance lah.
Okay semoga tulisan ini bisa menginspirasi teman2 mahasiswa. Kalau ada kata yang menyinggung, mohon disampaikan demi kebaikan bersama. Okay???
2 komentar:
bukan soal keren ato tidak,
bukan soal hebat ato tidak
tapi ini pilihan mbak
KULIAH ITU PASTI
dan
ORGANISASI ITU PILIHAN
semua tergantung dari masing2 individunya yang ngejalani itu aktivitas, apakah siap dengan titel ganda ato tidak,
lo mang mau berORGANISASI maka harus inget tujuan awal KULIAH
tapi jangan sampe yang udah kita PILIH (ORGANISASI) itu juga diabaikan begitu saja, lo pe diabaikan begitu saja itu dosa, tanggung jawabnya mana dung ?
jadi idup ini kata BUDHA harus SEIMBANG segalanya
organisasi?? kuliah??
Betul tuh kata bang edus saurus...:-)
Kalo ORGANISASI adalah pilihan, sedangkan KULIAH itu pasti.
Sebagai mahasiswa ya memang untuk si kuliahkan, bukan di orgnisasikan.
Tapi maaf bukannya saya sombong, bisa dibedakan orang/mahasiswa yang pernah mencium Organisasi.
Banyak contoh mahasiswa jebolan oragnisasi yang dapat mengimplementasikan ilmunya di masyarakat dibanding mahasiswa yang tak bisa berkomunikasi dengan baik di masyarakat dengan membawa nilai.
Bahkan banyak perbedaannya.....
Kita kuliah untuk terjun di masyarakat, dunia kerja.
Yang kita bawa bukan cuma nilai IP 4+, tapi skill, kemampuan yang bermanfaat dan berimplementasi yang bagus di masyarakat dan dunia kerja itu sendiri.
Kuliah tetep.... Organisasi nilai plus.....
Kita idup gak mesti selalu pada jalan lurus, kadang menghadapi liku, terjal, naik dan turun.
menjalani kehidupan untuk kuliah pasti juga akan ada kendala, begitu juga dengan organisasi.
Nikmati hidup ini, dengan jalannya sendiri, tetap respect....
Carilah sahabat, kawan, teman , saudara, mitra, yang mantap.
Carilah ilmu, dengan serius dengan perjuanganmu.
Temen2 semua cayoo.....
jangan takut untuk susah dan kesulitan menghadapi hidup.....
Posting Komentar